PADANG- Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyatakan sejalan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang dalam mengambil langkah strategis untuk mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 secara bijak dan efektif.
Fadly mengakui bahwa adanya pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat pada tahun anggaran mendatang menjadi tantangan tersendiri bagi daerah. Namun, hal itu menurutnya harus disikapi dengan kreatifitas dan perencanaan yang matang agar program-program prioritas tetap dapat dijalankan secara maksimal.
“Tentunya memang perlu kekreatifitasan dalam mengelola APBD di tahun 2026 mendatang,” ujar Fadly usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Padang dalam rangka penyampaian Pandangan Umum Fraksi -fraksi terhadap RAPBD 2026, di Ruang Sidang DPRD Padang, Senin (10/11).
Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, dihadiri para anggota dewan dan seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Padang.
Dalam pandangan umumnya, sejumlah fraksi memberikan apresiasi atas kerja keras Pemko Padang dalam penyusunan RAPBD 2026.
Namun, DPRD juga menekankan pentingnya peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan anggaran, terutama di tengah keterbatasan fiskal daerah. Fraksi Gerindra dan PAN, misalnya, menegaskan bahwa pemangkasan dari pusat tidak boleh menjadi penghalang bagi Pemko Padang dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Sebaliknya, kondisi tersebut harus dijadikan pemacu semangat untuk menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Kedua fraksi juga menekankan agar APBD 2026 tetap memprioritaskan sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan penanggulangan bencana, yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Fadly Amran menyambut baik masukan dari para fraksi. “Mudah- mudahan dengan saran, masukan, dan pertanyaan ini dapat kami jadikan bahan untuk memberikan tanggapan resmi dari Pemko Padang nantinya,” ujarnya.
