PADANG -Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Padang menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebut sebagai hasil dari semakin masifnya kegiatan skrining pada kelompok berisiko serta edukasi yang terus digencarkan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang, dr. Srikurnia Yati, mengungkapkan bahwa selama 13 tahun terakhir (2012–2025), tercatat 1.834 kasus HIV di Kota Padang. Ia menyebutkan, tren kasus baru dua tahun terakhir cenderung menurun.
Pada tahun 2024, ditemukan 234 kasus baru HIV. Sementara hingga September 2025, jumlahnya menurun menjadi 192 kasus.
“Jika melihat data dua tahun terakhir, tidak ada peningkatan kasus baru HIV di Kota Padang,” ujarnya kepada Diskominfo, Jumat (21/11/2025).
Dari 192 kasus tahun ini, 87 kasus (45 persen) merupakan warga Kota Padang. Sisanya, 105 kasus (55 persen), berasal dari luar daerah, baik dari kabupaten/kota di Sumbar maupun luar provinsi.
Kasus -kasus tersebut ditemukan melalui layanan di 16 fasilitas kesehatan dengan pelayanan Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP) HIV, seperti RSUP Dr. M. Djamil, RS Yos Sudarso, RST Reksodiwiryo, RSUD dr. Rasidin, RS Hermina, RS Unand, RS Naili DBS, dan RSI Siti Rahmah. Temuan juga berasal dari beberapa Puskesmas, termasuk Seberang Padang, Andalas, Bungus Teluk Kabung, Lubuk Buaya, Ulak Karang, Pauh, Lubuk Begalung, serta satu kasus dari Klinik Cemara PKBI.
Srikurnia menjelaskan, turunnya angka kasus tidak terlepas dari upaya skrining intensif pada kelompok rentan seperti LGBT, pekerja seks, pasangan ODHIV, dan warga binaan pemasyarakatan. Dinkes juga rutin memberikan edukasi di sekolah, kampus, serta masyarakat umum.
Selain itu, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui workshop dan pelatihan terkait HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) turut berperan. Dinkes juga memperluas keterlibatan fasilitas kesehatan swasta dan memperkuat jejaring kerja lintas sektor.
“Beberapa daerah kabupaten/kota lain juga sudah mulai aktif menyediakan layanan testing dan pengobatan HIV, sehingga beban kasus tidak lagi terpusat di Kota Padang,” ujarnya.
Meski tren membaik, masyarakat tetap diminta menjaga perilaku aman untuk mencegah penularan HIV. Kadiskes mengimbau agar warga menjauhi perilaku berisiko seperti seks bebas, tetap setia pada pasangan, serta rutin melakukan tes HIV di Puskesmas maupun rumah sakit yang menyediakan layanan gratis.
“Bagi yang sudah terinfeksi, patuhi pengobatan agar tidak menularkan kepada orang lain. Keluarga juga harus memberi dukungan tanpa stigma maupun diskriminasi,” katanya.





