IWOSUMBAR.COM, JAKARTA – Direktur KKI-Warsi, Adi Junedi, menyoroti pentingnya digitalisasi dalam merawat lingkungan, terutama dalam pengelolaan hutan konservatif.
Pada acara Green Press Community, Rabu 8 November di jakarta. Adi menyampaikan bahwa program digitalisasi desa KKI Warsi memberikan data dinamis dan hidup, memungkinkan analisis pembangunan berkelanjutan serta mendukung mitigasi bencana.
Dia mengatakan, Hingga saat ini, 104 desa di 5 provinsi telah memanfaatkan digitalisasi desa untuk kebijakan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Program pohon asuh KKI Warsi, yang mendukung reboisasi, telah mengumpulkan donasi sebesar Rp937.415.000 dengan lebih dari 4.993 pohon adopsi di 19 lokasi.
KKI Warsi juga memperkenalkan program Guardian, menggunakan alat pendeteksi suara untuk memitigasi tindakan ilegal seperti penebangan hutan.
“Hasil program Ini lebih kepada analisis data-data pembangunan berkelanjutan yang bisa memenuhi kehidupan masa kini dan tidak mengancam kebutuhan kehidupan di masyarakat,” ujarnya.
“Analisis inj juga bisa menjadi alarm untuk mitigasi bencana itu yang sudah mengancam,” sambungnya.
Adi berharap digitalisasi dan teknologi dapat diterapkan secara luas untuk mendukung pembangunan lingkungan yang berkelanjutan.
Acara GPC, berlangsung dengan berbagai sesi pembelajaran, talk show, dan konferensi, menjadi wadah bagi peserta dari berbagai kalangan untuk mendiskusikan isu lingkungan.
Pada hari terakhir, SIEJ mengundang tiga Calon Presiden RI tahun 2004 untuk menyampaikan rencana kebijakan terkait lingkungan hidup. (r)