Minggu, Juni 15

PLT PWI Sumbar Siap Sukseskan Kongres Persatuan PWI Pusat

(Ket photo: PLT PWI SUMBAR, FAISAL BUDIMAN (AJO)

IWOSUMBAR.COM, PADANG- Ketua PLT PWI Sumbar siap mensukseskan pelaksanaan kogres Persatuan PWI Pusat yang akan digelar medio Agustus mendatang.

“Sebagai PLT saya diminta PWI Pusat untuk mendukung pelaksanaan Kongres Persatuan ini. Karena pelaksanaan kongres ini untuk mengakhiri konflik yang berjalan lebih dari satu tahun di tubuh PWI,” ujar Ketua PLT PWI Sumbar Faisal Budiman di Padang, Senin (19/5/25).

Katanya, penyelesaian masalah lewat kongres ini adalah langkah bijak yang diambil Hendry Ch Bangun (HCB) sebagai Ketua PWI yang sah.

“Langkah yang diambil Ketua Umum HCB sangat tepat untuk menyelesaikan masalah organisasi, meski secara aturan masa kepengurusan masih panjang, tapi demi organisasi beliau rela berkorban untuk digelar kongres sebelum masa kepengurusannya berakhir,” ujar Ajo panggilan akrap Faisal Budiman.

Seperti diketahui, HCB dan Zulmansyah melakukan Negosiasi untuk menyelesaikan masalah ditubuh PWI, negosiasi berlangsung selama sekitar empat jam, yang dimentori anggota Dewan Pres Dahlan.

Negosiasi berlangsung sangat alot di beberapa poin, disertai debat panas. Namun, beberapa kali terdengar suara tawa yang keras.

“Bang Hendry dan Bang Zul tegas dan konsisten dengan prinsip masing-masing. Tapi kebesaran jiwa dan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk pers Indonesia, untuk PWI, menjadi titik temu. Keduanya juga bersahabat. Negosiasi dimulai dari sana,” kata Dahlan.

Sebelum Hendry dan Zulmansyah bertemu langsung, diskusi mengenai poin-poin krusial sudah dilakukan melalui telepon. Dahlan juga meminta masukan dari tokoh -tokoh senior PWI.

Naskah satu halaman berisi Kesepakatan Jakarta akhirnya ditandatangani jelang tengah malam, diwarnai jabatan tangan dan tawa lepas. Dokumen dikopi tiga rangkap, di atas kertas materai, diteken oleh Hendry dan Zulmansyah serta Dahlan.

Dokumen Kesepakatan Jakarta menyebutkan, kesepakatan dilandasi semangat ketulusan, keikhlasan, dan tanggung jawab sebagai anggota PWI, masyarakat, bangsa, dan negara.

Kedua pihak menyadari konflik PWI harus diselesaikan secepatnya melalui proses rekonsiliasi.

“Kami sepakat bahwa proses rekonsiliasi tersebut menjunjung tinggi semangat persahabatan, persaudaraan, saling menghormati, saling menghargai, dan melupakan perbedaan masa lalu, serta fokus ke masa depan,” demikian tertulis dalam Kesepakatan Jakarta.

Dokumen itu juga tegas menyebutkan, konflik akan diselesaikan melalui Kongres Persatuan selambat -lambatnya 30 Agustus 2025 tahun ini. Jakarta disepakati sebagai tempat penyelenggaraan kongres.

Untuk menyelenggarakan Kongres Persatuan, kedua pihak sepakat membentuk panitia bersama, terdiri atas tujuh orang steering committee (OC) yang terdiri atas ketua, wakil ketua, sekretaris, dan empat orang anggota.

Steering Committee (SC) juga akan dibentuk bersama. Terdiri atas masing-masing seorang ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, serta masing -masing dua orang bidang persidangan, pendanaan, dan akomodasi. (rel)