Kamis, April 18

Polda Sumbar Ekspose Kasus Narkoba & 3C Oktober -November 2022

IWOSUMBAR.COM, PADANG – Jelang penutup tahun Kepolisian Sumatera Barat ekspose pengungkapan kasus berbagai kejahatan dan kriminal terjadi selama masa bulan Oktober dan November tahun 2022, Kamis (15/11/2022) di Mapolda.

Saat menjelaskan pengungkapan, Kabid Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan didampingi, Dirnarkoba Kombes Pol Rudi Joelianto dan Kasubid Penmas AKBP Yani. Serta Kaur Penmas IPDA ENDITIARMAN, S.Pd.I.,M.A.

Diawal, Kombes Pol Dwi menjelaskan tentang pengungkapan kasus Narkoba yang terjadi pada masa bulan Oktober hingga November tahun 2022. Dijelaskan Kasus Narkoba Bulan Oktober 126 kasus sementara bulan November 94 kasus.

“Mengalami penurunan.Dalam pengungkapan kasus dapatnya banyak bukan berarti narkobanya banyak di Padang,” kata Dwi pada awak media.

Barang bukti Narkoba yang diamankan, untuk jenis daun Ganja pada bulan Oktober sebanyak 77,27 kilo dan 5 Batang pohon ganja. Sementara jenis Sabu 284,61 gram. Pil Extasy hanya 2 butir.

“Bulan November, untuk barang bukti Ganja 41.71 kilo, Sabu 258, 5 gram, dan Pil Extasy sebanyak 7 butir,” ungkapnya.

Sedangkan untuk tersangka narkoba total jumlah 298 orang. Dari ratusan jumlah tersangka terdapat berbagai profesi didalamnya, seperti PNS, anggota Polri, Wiraswasta, Swasta, Mahasiswa, Buruh Petani, dan pengangguran.

Selanjutnya pengungkapan Kasus 3 C yaitu, Curat, Curas dan Curanmor. Pertama kasus Curat Dwi menjelaskan untuk tersangka di bulan Oktober berjumlah 45 orang, sedangkan bulan November meningkat sebanyak 65 orang.

Dwi menjelaskan, kasus Curas bulan Oktober 2 Kasus dan Bulan November 5 Kasus. Sedangkan untuk Kasus Curanmor pengungkapan bulan Oktober 31 kasus dan November meningkat 46 kasus .

Pengungkapan kasus Judi, Kabid Humas Dwi menjelaskan, untuk Kasus judi kepolisian Sumbar di Bulan Oktober berhasil mengungkap sebanyak 6 Kasus dan Bulan Oktober sebanyak 33 kasus.

Sedangkan untuk kasus Tambang, dijelaskan perkembangan terakhir dari polres Sawahlunto sudah memeriksa sebanyak 11 orang, dari pemeriksaan dikatakan adanya letupan gas metan didalam tambang sehingga menimbulkan percikan api.

Hingga saat ini korban 10 orang meninggal dunia. Sementara alat tambang yang digunakan penambang masih terkubur didalam. Hingga saat ini belum bisa dievakuasi.

“Pihak kepolisian masih merencanakan olah TKP bersama pihak terkait, masih menunggu perkembangan,” katanya . (**)