Senin, September 22

Erupsi Marapi, Bupati Tanah Datar Jemput Bola ke BNPB

IWOSUMBAR.COM, Jakarta– MENYIKAPI peningkatan status Gunung Marapi yang statusnya meningkatkan dari level II (waspada) ke level III (siaga), Bupati Tanah Datar Eka Putra jemput bola ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (10/1).

Dari arahan BNPB, Pemkab Tanah Datar diminta segera menetapkan status siaga darurat.

Eka Putra yang didampingi Asisten Administrasi Umum Jasrinaldi, Kadis Kominfo Yusrizal dan Kabag Prokopim Dedi Tri Widono disambut sejumlah pejabat teras BNPB.

Di antaranya Sekretaris Utama (Sestama) BNPB Dr Rustian, Deputi Bidang Penanganan Darurat Mayjend TNI Fajar Setyawan SIP., Inspektur Utama Yulianto, dan lainya

Bupati Eka Putra di hadapan Sestama BNPB dan jajarannya menjelaskan kondisi terkini akibat dampak erupsi Gunung Marapi yang sampai saat ini sudah lebih 700 kali erupsi.

“Akibat erupsi Gunung Marapi banyak masyarakat yang terkena penyakit inspeksi saluran pernafasan (ISPA). Untuk antisipasi ke depan, kami butuh masker dan logistik lainnya untuk dibagikan ke masyarakat,” ujar Eka Putra.

Lebih jauh, untuk mengatasi kondisi terburuk yang akan terjadi, Eka Putra juga menyampaikan beberapa kebutuhan perlengkapan dan kebutuhan yang harus disiapkan dalam waktu dekat ini.

“Seandainya terjadi hal terburuk yang tidak kita inginkan, tentunya kami sangat membutuhkan bantuan berupa tenda pengungsi, masker, dapur umum, logistik, makanan siap saji, obat-obatan, terpal, matras, pakaian dan yang lainnya untuk kebutuhan para pengungsi,” tambahnya.

Menanggapi apa yang disampaikan oleh Bupati Eka Putra, Sestama BNPB Dr. Rustian mengatakan bahwa pihaknya membantu dan mendukung sepenuhnya.

“Kami siap membantu, yang terpenting Pak Bupati sampaikan dengan rinci kondisi reel yang terjadi di lapangan, apa saja yang dibutuhkan. Kami akan mendukung sepenuhnya,” sampainya.

Dr. Rustian juga menyampaikan agar Pemerintah Daerah Tanah Datar menetapkan Siaga Darurat erupsi Gunung Marapi sejak dini, sehingga seandainya terjadi kondisi terburuk tinggal meningkatkan ke tanggap darurat bencana. (R)