Senin, September 22

Rekrutmen Taruna Akpol 2025 Lewat Jalur Reguler, Pedoman Prinsip BETAH

(Ket photo: Rekrutmen Taruna Akpol 2025 Lewat Jalur Reguler, Pedoman Prinsip BETAH)

IWOSUMBAR.COM, JAKARTA -Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia, Irjen. Anwar menegaskan bahwa rekrutmen Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun Anggaran 2025 hanya akan dilakukan melalui jalur reguler. Proses ini akan sepenuhnya berpedoman pada prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (BETAH).

Penegasan tersebut disampaikan Irjen Anwar dalam rapat koordinasi yang digelar pada Kamis (17/05/2025), diikuti langsung oleh Irwil III Itwasum Polri Brigjen Drs. Herukoco, jajaran pejabat utama SSDM Polri, Divpropam, dan Biddokkes. Rapat juga diikuti secara daring oleh para Wakapolda, Irwasda, Karo SDM, Kabid Propam, dan Kabid Dokkes dari seluruh Polda.

“Rekrutmen Akpol jalur reguler adalah langkah strategis jangka panjang untuk menyiapkan calon pimpinan Polri 30 tahun ke depan. Kita butuh perwira yang cerdas, berintegritas, inovatif, dan adaptif terhadap tantangan tugas yang semakin kompleks,” ujar Irjen Anwar.

Dikatakan, proses seleksi ini bertujuan melahirkan perwira Polri yang andal dalam analisis, pemecahan masalah, serta mampu bekerja sama secara kolaboratif dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri, demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Saya minta seluruh Karo SDM di jajaran Polda menjadikan prinsip BETAH sebagai pedoman dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab. Ini bukan sekadar slogan, tapi komitmen nyata dalam membangun kualitas SDM Polri,” tegasnya.

Saat ini, proses seleksi Taruna dan Taruni Akpol 2025 telah memasuki tahap tes psikologi. Rekrutmen ini juga telah memenuhi standar internasional dan meraih sertifikasi ISO 9001:2015.

Prinsip BETAH dirancang untuk memastikan proses seleksi berjalan adil, terbuka, dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Diantaranya, Bersih: Tidak ada ruang untuk praktik curang atau titipan. Semua peserta memiliki kesempatan yang sama.

Transparan: Seluruh tahapan seleksi terbuka dan berbasis teknologi informasi, dengan pengawasan internal dan eksternal.

Akuntabel: Setiap proses dan hasil seleksi dapat dipertanggungjawabkan secara objektif dan sesuai aturan.

Humanis: Peserta diperlakukan adil, sopan, dan tanpa diskriminasi, sebagai warga negara yang berhak mengikuti seleksi.