Senin, September 22

JK: Peran Islam untuk Kemajuan Bangsa di bidang Ekonomi

Iwosumbar.com, Jakarta – Mantan Wakil Presiden H.M. Jusuf Kalla mengatakan, selama ini kita selalu bangga sebagai negara dengan penduduk Islam yang terbesar.

“Kita juga harus mengembangkan pemikiran-pemikiran Islam di Indonesia. Kehidupan keagamaan di Indonesia jauh lebih baik dari pada apa yang banyak terjadi di Timur Tengah atau dimanapun yang penuh gejolak, pertentangan dan konflik.”

Demikian sebut Yusuf Kalla dalam senat terbuka gelaran Dies Nataru Universitas Paramadina ke – 25 Selasa 10 Januari 2023. Berema “Menjawab Tantangan Demokrasi & Tata Kelola Pemerintahan Untuk Transformasi Pembangunan Indonesia yang Berkelanjutan”

“Tantangan kita kedepan adalah bagaimana umat Islam mempunyai peranan yang besar dalam bidang kemajuan bangsa khususnya dalam bidang ekonomi.

Pemikiran-pemikiran entrepreneurship tentang kemampuan usaha umat Islam Indonesia.” Paparnya.

“Pandangan-pandangan positif itu sekarang ini kita imbangi pandangan entrepreneurship, pandangan ekonomi, karena itu menjadi bagian dari kemajuan ini. Jika kita tidak maju di bidang itu ada suatu ketimpangan yang mempunyai bahaya di masa depan.” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa universitas bukanlah museum, dalam banyak hal umat Islam berpikir seperti museum, bangga pada masa lalu masa keemasan Islam.

“Riset harus menjadi bagian dari kesetiaan kita semua. Kita harus merubah universitas itu bukan barang mati tetapi harus dinamis. “

Sementara, Anggota Dewan Pembina Yayasan Paramadina, Sofyan Djalil menyatakan bahwa ide menggerakkan bangsa, semua civilization dimulai dengan ide besar.

”Saya pikir ide-ide Indonesia yang lebih inklusif, toleran, Islam yang rahmatan lil ‘alamin harus terus kita gaungkan dan kita sebarkan. Universitas Paramadina harus menjadi laboratorium untuk itu, tidak perlu besar sekali tapi menjadi boutique university dimana ide dan pemikiran dikembangkan.” Ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Abdul Latief yang juga merupakan salah satu pendiri Universitas paramadina mengungkapkan ide pendirian Paramadina.

“Kita ingin melahirkan kelas menengah baru Islam, programnya sederhana yaitu mengislamkan orang islam, maka dari itu berdirilah Yayasan Paramadina yang berarti orang yang kaum yang hijrah, yang mau pembaharuan, yang butuh kesejukan.” tutupnya.

Hadir pula dalam acara tersebut, Rektor Prof. Didik J. Rachbini, Ketua Dewan Pembina Yayasan Paramadina Jusuf Kalla, Abdul Latif, Sofyan Djalil, Ahmad Ganis, perwakilan kedutaan besar sahabat, Lembaga internasional, dan civitas akademika Universitas Paramadina. (**)