Minggu, Oktober 26

UNP dan BMKG Bekali Mahasiswa Bangun Desa Siaga Tsunami

(Ket photo: UNP dan BMKG Bekali Mahasiswa Bangun Desa Siaga Tsunami)

IWOSUMBAR.COM, PADANG – Upaya meningkatkan ketangguhan masyarakat pesisir terhadap bencana alam, Universitas Negeri Padang (UNP) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar pembekalan khusus bagi 280 mahasiswa yang akan menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik “Tsunami Ready Community” di Kepulauan Mentawai.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin, 16 Juni 2025, di Ruang Sidang Senat, Lantai 4 Gedung Rektorat UNP. Selain para mahasiswa, kegiatan ini juga dihadiri oleh 10 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan sejumlah narasumber dari berbagai lembaga mitra yang bergerak di bidang pengurangan risiko bencana.

Kepulauan Mentawai, dikenal sebagai salah satu kawasan dengan potensi tinggi gempa dan tsunami, menjadi lokasi utama program KKN ini. Para mahasiswa akan diterjunkan ke 10 desa yang telah ditetapkan berdasarkan peta risiko dan kesiapan komunitas setempat.

Pembekalan diisi oleh para pakar dan praktisi kebencanaan seperti Dr. Suaidi Ahadi, M.T. (Kepala Stasiun BMKG SG Kelas I Padang Panjang), Dr. Yasdinul Huda, M.T. (Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan KKN UNP), M. Hafrison, M.Pd. (Koordinator KKN Tematik TRC UNP), serta Prof. Dr. Pakhrur Razi, Ph.D. dari FMIPA UNP.

Program ini dirancang mengacu pada 12 indikator kesiapsiagaan komunitas dari UNESCO-IOC, mulai dari penyusunan peta bahaya hingga penguatan sistem peringatan dini dan jalur evakuasi. Mahasiswa dibekali untuk menjadi fasilitator dalam proses pemenuhan indikator tersebut di masyarakat.

“Kesiapsiagaan masyarakat harus dibangun dengan pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan. Mahasiswa berperan sebagai jembatan antara pengetahuan akademik dan kebutuhan nyata di lapangan,” ungkap Dr. Suaidi Ahadi.

Selain pengenalan terhadap peta risiko, peserta juga mendapat pelatihan mengenai simulasi tanggap darurat, struktur Kelompok Siaga Bencana (KSB), serta pemanfaatan teknologi dan kearifan lokal dalam sistem peringatan dini.

Dr. Yasdinul Huda menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor. “Kegiatan ini adalah hasil sinergi antara UNP, BMKG, dan BPBD Sumbar. Kolaborasi seperti inilah yang dapat mendorong terciptanya desa-desa tangguh bencana,” ujarnya.

M. Hafrison menambahkan bahwa KKN Tematik ini bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi juga langkah strategis membangun ketahanan sosial dan ekologis masyarakat pesisir. Ia menegaskan bahwa program ini telah melalui tahapan koordinasi intensif dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait.

KKN “Tsunami Ready Community” di Mentawai merupakan kelanjutan dari implementasi Nota Kesepahaman antara UNP dan BMKG yang ditandatangani sejak September 2023.

Program ini diharapkan menjadi contoh nasional dalam mengarusutamakan edukasi kebencanaan di wilayah rawan, sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).