Minggu, Oktober 26

UNP dan BMKG Gaet Pemko Pariaman Jalankan KKN “Tsunami Ready Community” 2025

(Ket photo: UNP dan BMKG Gaet Pemko Pariaman Jalankan KKN “Tsunami Ready Community” 2025)

IWOSUMBAR.COM, PARIAMAN – Universitas Negeri Padang (UNP) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengambil langkah konkret dalam membangun masyarakat pesisir yang tangguh menghadapi bencana. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik “Tsunami Ready Community” Tahun 2025, UNP dan BMKG menjalin koordinasi erat dengan Pemerintah Kota Pariaman.

Koordinasi dilakukan pada Senin, 16 Juni 2025 di Pendopo Wali Kota Pariaman sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani pada 30 September 2023.

Pertemuan itu dihadiri langsung oleh Wali Kota Pariaman Yota Balad, Wakil Wali Kota Mulyadi, Kepala BPBD Kota Pariaman Radius Syahbandar, dan sejumlah pejabat daerah lainnya. Sementara dari pihak UNP, hadir Yasdinul Huda, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan KKN, didampingi Koordinator KKN M. Hafrison. BMKG diwakili oleh Suaidi Ahadi, Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang.

Wali Kota Pariaman menyambut baik kehadiran tim UNP dan BMKG serta menyatakan dukungan penuh terhadap program KKN Tematik ini.

“Program ini sangat relevan dan mendesak, mengingat posisi geografis Pariaman yang berada di zona rawan gempa dan tsunami. Kami sangat mendukung kolaborasi ini untuk membangun kesiapsiagaan warga pesisir,” ujar Yota Balad.

Program KKN Tematik “Tsunami Ready Community” menjadi bagian dari implementasi nyata konsep Kampus Berdampak, dengan fokus pada pengabdian masyarakat berbasis mitigasi bencana. Mahasiswa akan membaur langsung dengan masyarakat, memberikan edukasi mengenai risiko bencana, sistem peringatan dini, hingga praktik evakuasi mandiri.

Yasdinul Huda menyampaikan bahwa pendekatan yang digunakan bersifat partisipatif dan edukatif, dipadukan dengan teknologi BMKG dan kearifan lokal.

“Kami ingin menjadikan warga sebagai pelaku aktif, bukan sekadar penerima informasi. Inilah semangat membentuk komunitas yang benar-benar siap menghadapi tsunami,” jelasnya.

Senada dengan itu, Suaidi Ahadi dari BMKG Padang Panjang menambahkan bahwa program ini bukan sekadar penyuluhan, melainkan sebuah pilot project yang bisa menjadi model nasional.

“Kami tidak hanya berbagi data, tapi membangun pemahaman kolektif lintas sektor demi mengurangi risiko bencana secara sistemik,” tegasnya.

Kolaborasi UNP dan BMKG ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan kota-kota pesisir yang siaga bencana, sekaligus mendukung agenda Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di wilayah pesisir Sumatera Barat.